Minggu, 25 Agustus 2024

GEGURITAN BAHASA JAWA (PITUTUR)


Atur kang nglantur
Salah kang kaprah
Tindakan kang nerak pranatan
Tingkah polah
Solah bowo lan trapsilo kang ora tumoto
Dadi ageman sadino-dino kadang taruna

Ngendelke kekancan neng pinggir dalan
Ugal-ugalan, kebut-kebutan
Ngunjuk miras lan narkoba
Dadi klangenan

Tobat-tobat soto babat
Kebat kliwat ora wedi kualat
Gawat wat gawat

Duh gusti kang akarya gung
Nyuwun sih kawelasan gusti
Kagem para kadang taruna
Lumunturing pitutur kang kumantil ing jiwa

Tutur kang nuntun kadang taruna
Marang gesang kang tumata
Murih miguna marang nusa lan bangsa
Nadyan metu saka wong sudra

Awit…
 
Pitutur bener iku
Sayektine apantes tiniru
Nadjan metu saka wong sudra pepeki
Lamun becik wuruk ipun
Iku pantes sira anggo.

Kebak tutur kang ora nglantur
Cetha tumatha, kados kawah candradimuka
Anggula wentah kadang taruna
Hiya ana ing
PRAMUKA.

Rabu, 21 Agustus 2024

Ide Peringatan dan Merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia

Dalam rangka menyambut dan merayakan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia, ada banyak rekomendasi kegiatan yang bisa dilakukan. Berbagai kegiatan 17 Agustus-an ini bisa dilakukan di lingkungan rumah, sekolah, masyarakat hingga kantor.

Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus merupakan momen penting bagi seluruh rakyat Indonesia untuk merayakan kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan penuh pengorbanan oleh para pahlawan. Berikut beberapa cara dan ide kegiatan untuk merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia:

1.     Upacara Pengibaran Bendera

Tingkat Nasional: Upacara resmi diadakan di Istana Merdeka, Jakarta, yang dihadiri oleh Presiden, Wakil Presiden, pejabat negara, serta tamu kehormatan. Pengibaran bendera dilakukan oleh Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).

Tingkat Daerah: Upacara pengibaran bendera juga dilakukan di kantor-kantor pemerintah daerah, sekolah-sekolah, dan tempat-tempat umum lainnya.

2.     Ziarah ke Makam Pahlawan

Peringatan hari kemerdekaan juga diisi dengan ziarah ke makam pahlawan untuk mengenang dan mendoakan jasa-jasa mereka.

3.     Pengibaran Bendera Merah Putih di Rumah

Masyarakat Indonesia diwajibkan untuk mengibarkan bendera Merah Putih di depan rumah masing-masing selama beberapa hari menjelang hingga sesudah tanggal 17 Agustus.

4.     Lomba Tradisional

*Balap Karung: Peserta masuk ke dalam karung dan berlomba mencapai garis finish.

*Lomba Makan Kerupuk: Kerupuk digantung dan peserta harus memakannya tanpa menggunakan tangan.

*Panjat Pinang: Lomba memanjat pohon pinang yang telah dilumuri minyak dengan hadiah menarik di puncaknya.

*Lomba Kelereng: Peserta berlomba membawa kelereng di atas sendok yang dipegang dengan mulut.

*Lomba Tarik Tambang: Lomba kekuatan dengan menarik tambang hingga tim lawan melewati garis batas.

5.     Pawai dan Karnaval

Setelah upacara bendera, di banyak daerah di Indonesia diadakan pawai atau karnaval yang menampilkan berbagai elemen masyarakat dengan mengenakan kostum tradisional, seragam organisasi, atau atribut nasional lainnya.

6.     Pertunjukan Seni dan Budaya

Pentas seni yang menampilkan tarian tradisional, musik daerah, teater rakyat, atau pertunjukan wayang.

7.     Lomba Kreatif

Lomba Dekorasi Gapura: Warga berlomba menghias gapura di lingkungan masing-masing dengan tema kemerdekaan.

Lomba Video atau Foto: Mencari konten kreatif yang menggambarkan semangat kemerdekaan di media sosial.

Lomba Kreasi Tumpeng: Membuat tumpeng dengan hiasan dan bentuk yang unik dan menarik.

8.     Olahraga Massal

Jalan santai, senam massal, atau fun bike yang diikuti oleh warga setempat.

9.     Pameran UMKM

Mengadakan bazar atau pasar rakyat yang menampilkan produk-produk lokal dari pelaku UMKM.

10.  Lomba Kebersihan Lingkungan

Kompetisi antar RT atau RW untuk menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekitar.

11.  Malam Syukuran

Menggelar acara tasyakuran dengan doa bersama, potong tumpeng, dan hiburan musik di malam hari.

12.  Nonton Bareng Film Nasional

Mengadakan acara nonton bersama film-film bertema perjuangan atau sejarah kemerdekaan Indonesia.

 Kegiatan-kegiatan ini bisa disesuaikan dengan skala perayaan, baik di tingkat RT, RW, desa, atau kota.

 

Selasa, 13 Agustus 2024

Ciri Khas Pramuka Penegak

Pramuka Penegak adalah salah satu tingkatan dalam Gerakan Pramuka di Indonesia, yang ditujukan untuk anggota Pramuka yang berusia 16-20 tahun. Penegak berada di atas tingkatan Penggalang dan di bawah tingkatan Pandega. Tingkatan ini bertujuan untuk mempersiapkan anggotanya menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, dan memiliki kepemimpinan yang baik.

Ciri khas Pramuka Penegak:
  1. Tingkatan: Pramuka Penegak terdiri dari dua tingkatan, yaitu Penegak Bantara dan Penegak Laksana. Penegak Bantara adalah tingkatan awal, sementara Penegak Laksana adalah tingkatan lanjutan.
  2. Kegiatan: Kegiatan Pramuka Penegak biasanya lebih menantang dan berfokus pada pengembangan kepemimpinan, keterampilan, dan pengetahuan. Mereka sering terlibat dalam proyek-proyek masyarakat, kegiatan penjelajahan, dan latihan-latihan keterampilan.
  3. Satuan: Satuan terkecil dalam Pramuka Penegak dikenal sebagai Sangga, yang idealnya terdiri dari 6 hingga 8 anggota Penegak. Sangga dipimpin oleh seorang anggota yang disebut Pimpinan Sangga (Pinsa). Lima Sangga digabungkan menjadi satu Ambalan, yang dipimpin oleh seorang ketua bernama Pradana. Dalam Ambalan, terdapat juga sekretaris yang disebut Kerani, bendahara yang disebut Hartaka atau Juru Uang, dan seorang Pemangku Adat. Setiap Ambalan memiliki nama yang bervariasi, seperti nama pahlawan, tokoh pewayangan, atau lainnya, sesuai dengan karakter Ambalan tersebut.
  4. Tanda Kecakapan: Selain tanda kecakapan umum, Penegak juga dapat meraih berbagai macam tanda kecakapan khusus berdasarkan keterampilan dan kemampuan yang dikuasai.
  5. Janji dan Kode Kehormatan: Penegak mengikuti janji Pramuka yang dikenal sebagai Tri Satya dan kode kehormatan yang disebut Dasa Dharma.
Janji Pramuka Penegak disebut Satya Pramuka. Berikut bunyi Satya Pramuka Penegak:

Tri Satya Pramuka
Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
  1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia,dan mengamalkan Pancasila.
  2. Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
  3. Menepati Dasa Darma Pramuka.
Ketentuan Moral Pramuka penegak disebut Darma Pramuka. Berikut isi Darma Pramuka Penegak:
Dasa Darma Pramuka:
  1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
  3. Patriot yang sopan dan ksatria
  4. Patuh dan suka bermusyawarah
  5. Rela menolong dan tabah
  6. Rajin, trampil, dan gembira
  7. Hemat, cermat, dan bersahaja
  8. Disiplin, berani, dan setia
  9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
  10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan
Gerakan Pramuka Penegak memainkan peran penting dalam membentuk pemuda Indonesia menjadi individu yang berkarakter, berbakti pada masyarakat, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Kamis, 08 Agustus 2024

Istilah dalam Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka adalah sebuah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, di mana kontennya dioptimalkan agar peserta didik memiliki waktu yang cukup untuk memahami konsep dan memperkuat kompetensi. Guru memiliki kebebasan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan minat siswa. Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar siswa.

Berikut Istilah-Istilah dalam kurikulum merdeka:

a.      Prota (Program Tahunan) tetap

b.     Promes diganti Prosem (Program Semester).

c.      Silabus diganti ATP (Alur Tujuan Pembelajaran).

d.     KI (Kompetensi Isi) diganti CP (Capaian Pembelajaran).

e.      Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) diganti Modul Ajar.

f.      KD (Kompetensi Dasar) diganti TP (Tujuan Pembelajaran).

g.     KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) diganti KKTP (Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran).

h.     IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) diganti IKTP (Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran).

i.      Penilaian Harian (PH) diganti Sumatif.

j.      Penilaian Tengah Semester (PTS) diganti STS (Sumatif Tengah Semester).

k.     PAS (Penilaian Akhir Semestar) diganti SAS (Sumatif Akhir Semester).

l.      Indikator soal diganti dengan Indikator Asesmen.

m.    Penilaian teman sejawat diganti Formatif.

n.     Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diganti Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) 


Kurikulum Merdeka memungkinkan sekolah untuk memilih dan mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan masing-masing, serta memberikan lebih banyak ruang bagi inovasi dalam metode pengajaran dan evaluasi.


Sebagian di kutip dari: https://mapansa.sch.id/read/32/istilah-istilah-dalam-kurikulum-merdeka

Kurikulum Merdeka

Beberapa prinsip utama dari Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang menawarkan pembelajaran intrakurikuler yang beragam dengan konten yang lebih optimal, sehingga peserta didik memiliki waktu yang cukup untuk memahami konsep dan memperkuat kompetensi mereka. Dalam pelaksanaannya, guru memiliki kebebasan untuk memilih berbagai alat pembelajaran, memungkinkan penyesuaian dengan kebutuhan belajar dan minat siswa. Kurikulum ini juga mencakup proyek-proyek untuk memperkuat profil pelajar Pancasila, yang dikembangkan berdasarkan tema-tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Proyek-proyek ini tidak bertujuan untuk mencapai target pembelajaran tertentu dan tidak terkait dengan konten mata pelajaran tertentu.

Inti dari Kurikulum Merdeka adalah konsep Merdeka Belajar, yang dirancang agar siswa dapat mendalami minat dan bakat mereka masing-masing. Misalnya, jika dua anak dalam satu keluarga memiliki minat yang berbeda, maka metode penilaian yang digunakan juga akan berbeda. Anak-anak tidak dipaksa untuk mempelajari hal-hal yang tidak mereka sukai, sehingga memberikan otonomi dan kebebasan bagi siswa dan sekolah. Kurikulum Merdeka dapat diterapkan di semua jenjang pendidikan, mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, Pendidikan Khusus, hingga Kesetaraan. Setiap satuan pendidikan menentukan pilihannya berdasarkan angket kesiapan implementasi Kurikulum Merdeka yang menilai kesiapan guru, tenaga kependidikan, dan satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Pilihan yang paling sesuai akan disesuaikan dengan kesiapan satuan pendidikan, sehingga implementasi Kurikulum Merdeka akan lebih efektif sesuai dengan kebutuhan.

 Beberapa prinsip utama dari Kurikulum Merdeka antara lain:

1.    Pembelajaran Berbasis Kompetensi: Fokus pada pengembangan kompetensi siswa, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap.

2.    Pendidikan yang Inklusif dan Berkeadilan: Memberikan kesempatan yang sama kepada semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.

3.    Pengembangan Karakter: Menekankan pentingnya pendidikan karakter yang mencakup nilai-nilai seperti integritas, kerja sama, dan kemandirian.

4.    Kontekstual dan Relevan: Materi pembelajaran disesuaikan dengan konteks lokal dan relevan dengan kehidupan nyata siswa.

5.    Pembelajaran Berpusat pada Siswa: Mengutamakan kebutuhan, minat, dan potensi siswa dalam proses pembelajaran.

Kurikulum Merdeka memungkinkan sekolah untuk memilih dan mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan masing-masing, serta memberikan lebih banyak ruang bagi inovasi dalam metode pengajaran dan evaluasi.

 

Sebagian di kutip dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_Merdeka

LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN (LDK)

PENGERTIAN DAN PERAN KEPEMIMPINAN Kepemimpian berasal dari kata “pimpin” yang berarti tuntun atau bimbing. Pimpin dapat pula berarti menunju...