Minggu, 19 September 2021

KEPEMIMPINAN DAN MANAGEMEN ORGANISASI

 A .LATAR BELAKANG


“Setiap orang adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan ditanya apa yang dia pimpin” (H.R Bukhori).
Berdasarkan hadist diatas sudah sepatutnya bahwa, dalam setiap pribadi harus selalu ditanamkan sebuah keyakinan bahwa dirinya terlahir sebagai pemimpin, baik pemimpin bagi dirinya sendiri maupun pemimpin dalam kelompok sosialnya. Dalam sejarah hidup manusia kepemimpinan merupakan sesuatu yang historis,alami dan tak terelakkan. Dikatakan historis,  karena dalam perjalanan sejarahnya selalu ditandai dengan munculnya kepemimpinan, hingga ada ungkapan bahwa jika ada tiga orang manusia maka bisa dipastikan satu dari tiga orang itu menjadi pemimpin. Alami, karena kebutuhan terhadap kepemimpinan adalah selalu realistis dan wajar tidak terelakkan, karena kepemimpinan ini merupkan kebutuhan manusia dalam rangka mengatur pemenuhan kebutuhannya yang berbeda-beda dalam kelompoknya, bahkan dalam perjalanan hidup manusia selanjutnya kepemimpinan merupakan aktualisasi diri dan pengakuan sosial.

Seorang pemimpin itu pasti akan dimintai pertangungjawabannya. Agar dapat mempertangungjawabkan dengan baik, maka kepemimpinan harus dijalankan secara ihsan (optimal).untuk mencapai keoptimalan ini diperlukan suatu penalaran subjek kepemimpinan (leadership) sekaligus penalaran tentang pengelolaan objek kepemimpinan (managemen)

 B. KEPEMIMPINAAN

1.Pengertian kepemimpinan
Kepemimpinan itu mempunyai makna melakukan motivating (mendorong), directing (mengarahkan), leading (Memberi contoh) bahkan pada saat-saat tertentu commanding (memaksa). Menurut George Terry dalam bukunya principles of management menyatakan kepemimpinan adalah keseluruhan aktivitas atau tindakan untuk mempengaruhi serta menggiatkan orang dalam usaha bersama untuk mencapai tujuan (leadership is the activity of influencing people to strive willingly for mutual objectives)

2. Syarat-syarat pemimpin
Secara umum hasil kajian dari para ahli dikemukakan bahwa syarat seorang pemimpin yang baik adalah sebagai berikut :

a. Menyadari bahwa jabatan merupakan amanat yang harus dilaksanakan dengan baik dan sekaligus harus dipertanggungjawabkan kepada tuhan dan organisasi.
b. Mampu memahami aturan organisasi atau prinsip organisasi.
c. Cerdas, rasional,kreatif, responsif terhadap perubahan dan visioner.
d. Memiliki komitmen pada etika ( jujur, tanggung jawab, moralis, bijaksana dan iklas).
e. Memiliki emotional stability
f. Menguasai knowladge of human relation.
g. Personal motivation (inisiatif), pro aktif, antusias dan percaya diri.
h. Mampu melakukan komunikasi sosial (perhatian, demokratis, terbuka).
i. Mampu mengidentifikasi masalah.
j. Technical competency.
k. Berani mengambil resiko.

 3. Faktor yang menyebabkan seseorang dapat menjadi pemimpin.

Mengapa sebagaian orang dapat menjadi pemimpin sedang sebagian yang lain tidak? Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang menjadi pemimpin yankni; faktor individunya sendiri, faktor situasi dan kombinasi kedua faktor itu.

 a.Teori sifat / karakter ; leaders are born not made!

Menurut teori ini,”seorang dapat menjadi pemimpin itu dikarenakan :

- karakter fisik ; teori ini banyak dikritik.

- karakter kepribadian :inteligensi, mampu berbicara, motif yang dimiliki untuk mencapai sukses dan motif untuk bergabung

- karisma

b.Teori situasional

Seseorang dapat menjadi pemimpin itu karena orang tersebut ada pada tempat yang tepat dan dalam waktu yang tepat pula misalnya : posisi keberadaan (secara fisik), senioritas (karana lebih tua), situasi yang dihadapi (persaingan /ancaman butuh leader yang otoritar), kebutuhan kelompok (bila kebutuhan berubah maka kelompok butuh leader yang lain).

 Dengan pemahaman tentang hal yang menyebabkan seseorang dapat menjadi pemimpin ini, maka akan mengantarkan pada pemahaman, bahwa pada dasarnya kita sebagai anggota osis tidak tertutup kemungkinan, Suatu ketika akan menjadi pemimpin baik karena faktor dari diri sendiri, faktor situasi maupun karena faktor kombinasi keduanya.

4.Model Kepemimpinan

Pada umumnya ada beberapa model kepemimpinan yang dapat diterapkan antara lain:

a. Kepemimpinan autokrasi / direktif, sering dikenal dengan kepemimpnan otoriter (memungkinkan pengambilan keputusan secara cepat ).

b. Kepemimpinan Partisipatif ( seringkali pengambilan keputusan lebih lama, resiko ditanggung bersama ).

c. Kepemimpinan karismatik.

Menurut ilmu managemen kontemporer dijelaskan bahwa tidak ada “ one best “ (Yang terbaik) dari berbagai model kepemimpinan. Yang terbaik adalah

kepemimpinan yang mengadaptasi gayanya sesuai dengan situasi dan kondisi bawahan. Kepemimpinan model ini yakni, kepemimpinan yang menerapkan empat gaya kepemimpinan berdasarkan ukuran / persepsi tentang kemauan dan kemampuan yang dipimpin. Empat gaya yang dimaksud adalah :

1.Instruksi,untuk bawahan yang tingkat kemauan,keyakinan, kemampuan dan pengetahuannya rendah atau tidak ada sama sekali.

2.Konsultasi, untuk bawahan yang kemampuannya rendah tetapi kemauannya tinggi. Praktek cara ini yaitu degan mengarahkan,mendukung dan melakukan komunikasi dua arah.

3.Partisipasi, untuk bawahan yang kemampuan pendidikan,pengetahuan dan pengalamannya tinggi namun motivasi dan keyakinannya rendah. Model ini adalah penerapan gaya kepemimpinan dengan mendukung  dan saling tukar ide tanpa mengarahkan.

4.Delegasi, untuk bawahan yang tingkat kematangannya tinggi, yakni kemauan dan kemampuannya dapat diandalkan. Model ini bukan berarti pemimpin tidak bertanggung jawab, tapi justru pemimpin sebagai penanggung jawab umum.

Disamping mengenali gaya kepemimpinan ,seorang pemimpin agar bisa melaksanakan kepemimpinannya dengan baik juga diperlukan kemampuan pemimpin (leadership ability ) yang termasuk didalamnya berupa beberapa ketrampilan kepemimpinan ( leadership Skill ).

Adapun ketrampilan kepemimpinan yang dimaksud meliputi :
1. Ketrampilan teknis.
2. Ketrampilan manusiawi.
3. Ketrampilan konseptual.

C. MANAGEMEN ORGANISASI

Managemen merupakan sesuatu yang tidak terelakkan dalam sebuah organisasi, karena tidak ada keberhasilan organisasi tanpa adanya manajemen  yang baik.

Managemen berasal dari bahasa inggris manage yang berarti mengemudikan, mengurus, memerintah, dalam bahasa indonesia diartikan proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai tujuan. Dalam organisasi manajemen diartikan proses menggerakkan tindakan – tindakan dalam usaha kerja sama manusia untuk mencapai tujuan.

Inti managemen adalah terletak pada efisiensi (perbandingan terbaik antara input dengan output), dan efektifitas (sasaran tercapai sesuai rencana).Untuk mengetahui efisiensi dan efektifitas ini harus sesuai dengan status dan misi organisasinya.

Ada beberapa langkah pokok dalam memanagemen organisasi yaitu :

1.Programming ( perencanaan )

Semua kegiatan organisasi harus didahului dengan perencanaan yang baik , biasanya perencanaan dituangkan  dalam bentuk program kerja, project proposal.

Adapun dalam penyusunan perencanaan harus mempertimbangkan ; What ( kegiatan apa), Why (dasar pemikiran yang ingin dicapai), When ( waktu pelaksanaan yang strategis), Where (Tempat pelaksanaan ), Who ( penasehat, penanggung jawab, pengarah dan pelaksana sesuai dengan kemampuan ) dan How ( teknik operasionalnya).

2.Organizing ( pengorganisasian)

Yaitu pengaturan tugas , dalam hal ini berarti bagaimana membagi tugas pada anggota sesuai dengan jenis pekerjaan dan kemampuan dari anggota.

Prinsip – prinsip dalam pengorganisasian :

a.Pembagian tugas secara profesional, seimbang , tidak tumpang tindih, dan jelas berdasarkan koordinasi.

b.Ada struktur kepemimpinan

c.Tanggung jawab berdasarkan job

d.Kesatuan perintah, yang berarti seorang bawahan hanya menerima  tugas dan bertanggung jaweasb pada seorang atasan.

e.Kesatuan arah tujuan.

f.Flesibilitas ( menyesuaikan perubahan sosial ).

g.Kontinuitas.

3. Aktuating ( pelaksanaan )

Yaitu menjalankan atau mengerjakan rencana –rencana yang telah dibuat. Dalam tahapan ini pemimpin harus mampu mendorong, mengarahkan , memberi contoh dan bahkan memaksa bawahannya.

4.Controlling ( Pengawasan )

Yaitu kegiatan pengkajian / melihat, apakah tugas yang dikerjakan itu sudah sesuai rencana yang buat . Jika tidak sesuai rencana maka perlu dilakukan usaha perbaikan agar tetap sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

Tujuannya adalah untuk mengamati program organisasi, upaya yang telah dilakukan, mengetahui hasil yang dicapai, menghindari kesalahan, sehingga selalu terjadi perbaikan, dinamitas, tercapainya ketertiban, kerapian serta mencegah terulangnya kesalahan.

Adapun prinsip pengawasan adalah berorientasi pada tujuan organisasi, objektif, teliti , tepat, jujur, dilakukan terus menerus serta bertumpu pada perbaikan dan penyempurnaan.

D.PENUTUP

Mudah – mudahan tulisan yang sederhana ini dapat bermanfa’at bagi pembaca. Penulis sadar bahwa tulisan ini masih banyak kekurangan , karena itu kritik dan saran penulis terima dengan lapang dada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kapan Hari Jadi Jepara?

Hari Jadi Jepara (atau disingkat HJJ) adalah peringatan yang diadakan untuk memperingati hari berdirinya Jepara yang diperingati setiap tang...